Konten-konten dan informasi-informasi yang di media sosial saat ini tak lagi bisa di sortir.
Tidak sedikit pula informasi negatif yang kontradiktif bagi kalangan anak-anak dan pelajar. Salah satu sumber informasi negatif tersebut ialah melalui iklan yang muncul di media sosial. Iklan tersebut mayoritas mempromosikan website judol serta situs yang berbau pornografi, pada
Informasi tentang wacana pembatasan akses media sosial untuk anak-anak & pelajar sedang hangat diperbincangkan dikalangan masyarakat umum.
Konten-konten dan informasi-informasi yang di media sosial saat ini tak lagi bisa di sortir. Tidak sedikit pula informasi negatif yang kontradiktif bagi kalangan anak-anak dan pelajar. Salah satu sumber informasi negatif tersebut ialah melalui iklan yang muncul di media sosial. Iklan tersebut mayoritas mempromosikan website judol serta situs yang berbau pornografi, pada
Dengan munculnya isu pembatasan akses media sosial untuk anak-anak dan pelajar ini, harapan indonesia membangun serta menciptakan Generasi Emas bisa terwujud dengan baik.
Sejumlah masyarakat umum yang tergabung dalam organisasi masyarakat seperti Pro Garda Indonesia Bersatu (PROGIB), sangat menyambut baik wacana ini.
Ketua Umum DPP PROGIB, Dimpos Simamora, S.E., S.H., menginstruksikan kepada seluruh pimpinan wilayah / provinsi di Indonesia untuk mendukung & mengawal wacana pembatasan ini, agar distribusi informasi kepada kalangan masyarakat awam terkhusus untuk anak-anak dan pelajar dapat tersampaikan dengan akurat, konkrit dan valid.
"Indonesia salah satu pengguna aktif internet dengan persentase 49,9% (134 juta jiwa) berdasarkan hasil penelitian _We Are Social_, dengan persentase pengguna anak-anak dan pelajar sekitar 25,7%" ucap Dimpos, Selasa.(21/1/25) di Medan.
Lamhisar Simanungkalit, Ketua DPW PROGIB Sumut juga menilai bahwa media sosial memiliki substansi yang baik, sebagai partner media informasi yang efektif dalam dunia edukasi, terlepas banyaknya media sosial yang sudah terkontaminasi dengan informasi-informasi negatif. Yang perlu kita perhatikan adalah aktivitas anak-anak dan pelajar ini baik disekolah maupun dirumah.
"Peran Guru dan Orangtua sangat sentral sebagai _controller_ anak-anak dan pelajar. Sekolah dan Rumah adalah wadah pertama untuk menjamin pendidikan karakter dan akhlak seorang anak & pelajar." Tambah Lamhisar.
Termasuk juga dalam metode Pembelajaran di sekolah baik yang bersifat Kognitif dan Normatif, peran media sosial dalam mengakses dunia pendidikan juga harus sangat di perhatikan.
Sosok guru adalah patron utama disekolah dalam menjamin hal tersebut.
DPW PROGIB Sumut juga berharap, agar pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, harus serius menanggapi wacana ini.
DPW PROGIB SUMUT siap mengawal wacana ini dan mendukung pemerintah dalam praktik-praktik implementasinya.(Red/Tim)